Kamis, 03 Oktober 2013

Jengah Nonton TV

"Kepala boleh sama hitam, tapi isinya pasti beda juga."

Istilah diatas sering kita dengar ketika kita memiliki perbedaan pendapat dengan orang lain. Tapi bagaimana pun juga, setiap insan manusia pasti memiliki 'suara' untuk berpendapat. Kalo beda??? Tak masalah.....karena notabene, setiap orang pasti mempunyai pola pikir dan sudut pandang sendiri-sendiri.
Iya kan.......( dibaca -> tone dan intonasi mirip Syahrini).

Oke deh guys, kali ini saya punya pendapat/opini/komentar (dan apalah sinonim-sinonimnya.....) tentang 'Kebosanan Menonton Acara Komedi Televisi Saat Ini'. Entah mengapa, saya bosan dengan program acara televisi sekarang ini yang selalu mengesampingkan poin fungsi media massa yaitu ; to educate. Banyak sekali acara hiburan yang nilai edukasinya (secara intelek, nilai moral, nilai refleksi) tidak ada sama sekali. Bisa dibilang kalau acara-acara itu 'sampah' bagi saya. (kalo sampah daun mah bisa dibuat pupuk, sampah plastik bisa di daur ulang, lha...kalo sampah yang beginian bisa gak ya di daur ulang??)


                                                                 www.picstopin.com
Kenapa???  Ini opini saya......

Coba deh kita lebih berpikir kritis dan analitis tentang 'model' acara hiburan komedi televisi di beberapa stasiun televisi swasta terkenal. Terkadang acara tersebut tidak berbobot dan tidak layak di tonton publik, apalagi penonton dibawah umur. Komedi dan candaan yang dipertontonkan sering kali terlewat batas dan menjauhkan nilai edukasi ke publik. Mungkin bagi pihak talent/artis, buang tepung di muka orang, buka rahasia pribadi orang lain, sindiran pedas bahkan hinaan sangat cocok untuk bahan komedi. Tetapi bagi saya itu tidak layak untuk di tampilkan. Sebut saja artis-artis gerombolannya Mr. O dan Mr. R....wuihhhhh gila-gilaan banget mereka kalau bercanda dan menyindir artis lain. Dan herannya lagi, gerombolan mereka hampir 24 jam selalu "stay" di lebih dari 2 stasiun televisi setiap harinya. Tambah herannya lagi, setiap acara pasti gerombolannya itu-itu aja....(hello........ga ada komedian yang lain apa ya????). Mending kalo candaannya bermutu, nah.......kalo ini kelihatan banget isinya merendahkan rekan sesamanya. Terus, nilai edukasinya apa? yang ada malah to influence alias mempengaruhi publik untuk mengikuti pola candaan mereka. 

Kalo menurut saya sih, seharusnya pihak produser dan bala kurawanya (yang empunya acara) bisa mengarahkan dengan baik para artis tersebut untuk melawak dan memilih tema secara cerdas dan selektif. Melawak itu kan gak harus menjatuhkan atau membuka aib orang lain bukan?? Selain itu, publik atau penikmat televisi sekarang ini juga harus pintar menyeleksi program acara, mana yang penting, mana yang mendidik, mana yang benar-benar menghibur, dan mana yang baik untuk pelajaran moral hidup.

Yah.....sekali lagi, itu hanya opini saya, mungkin akan "membangkitkan"  dinamika dan polemik pro dan kontra.  Tapi tak apalah....kita sudah banyak dididik kok oleh media juga, bahwa beda pendapat adalah hal yang biasa.

Semoga insan-insan yang berkecimpung di dunia pertelevisian bisa semakin mempertimbangkan dan kembali menggalakkan fungsi media massa yang sebenarnya, yaitu :
to inform, to entertain
to educate, to influence


1 komentar:

admin mengatakan...

Hasil survei yang dilakukan oleh Yayasan Sains Etika dan Teknologi (SET) tahun 2009 menyebutkan kualitas acara televisi baik sebesar 36 persen. Selebihnya, responden secara mayoritas, 47,2 persen menilai acara televisi tidak memberi contoh perilaku yang baik.

program acara terburuk didominasi sinetron, talk show dan reality show.

online journalism class

sumber